Thursday 26 May 2016

Menatasi lesu saat berpuasa

PUASA identik dengan kelesuan, secara fisik tentunya. Ada yang bilang bahwa untuk mengatasi kelesuan yang bakal terjadi, makan sahur saja sekenyang-kenyangnya. Tindakan itu ternyata bukan jawaban. Sebab, makan sahur yang terlalu kenyang justru membuat tubuh akan lebih cepat mencerna makanan tersebut sehingga rasa lapar lebih cepat terasa.
Selain itu, makan sahur terlalu kenyang akan menyebabkan aliran darah menunumpuk pada bagian perut sedangkan aliran darah ke otak menjadi berkurang. Hal inilah yang akan mengakibatkan rasa ngantuk di pagi hari, badan lesu/lemas dan daya tahan tubuh berkurang. Berikut ini adalah Tips bagaimana menangkal rasa lesu/lemas selama puasa, menurut Mochammad Yuwono, Dosen Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga Surabaya:

1. Meningkatkan Kadar Protein dari Menu Sahur
Pemilihan menu makanan sahur ternyata memegang peranan penting. Menu makanan pada umumnya sebagian besar terdiri atas karbohidrat, hanya sebagian kecil berupa protein dan lemak. Dan hanya beberapa jam saja setelah makan sahur, karbohidrat tersebut sudah tercerna.
Menurut salah satu penelitian, pada puasa hari pertama dan kedua, glikogen pada hati secara cepat menurun sampai 10%, akan tetapi kadar glukosa dalam darah relatif konstan. Beberapa hari setelah puasa berjalan, pengeluaran nitrogen dalam bentuk urea yang melewati air kencing ternyata akan meningkat. Hal ini berarti, sedang terjadi peningkatan degradasi protein dalam tubuh. Sementara, jumlah asam lemak bebas (free fatty acid) selama berpuasa meningkat.
Sayangnya di dalam tubuh manusia (mamalia), asam lemak bebas ini tidak bisa digunakan untuk membentuk glukosa, meskipun glukosa ini sendiri dapat dibentuk dari gliserol. Oleh karena itu, selama berpuasa, energi utama untuk menghasilkan glukosa (gula) darah adalah protein. Dengan demikian, apabila selama berpuasa Anda menginginkan agar tidak cepat lapar dan loyo, serta berat badan tidak berkurang, maka menu makanan sahur sebaiknya mengandung protein yang cukup tinggi -selain konsumsi kabohodrat dan lemak- seperti daging, ikan, susu, telur, keju (protein hewani) serta buncis, kacang hijau, kedelai dsb (protein nabati).
2. Pilih Minuman yang Manis (Bergula)
Mengingat rasa loyo badan berkaitan dengan kadar gula dalam darah, maka minuman sahur hendaknya yang berasa manis, bukan air putih. Rasa manis ini bisa diperoleh dari gula (tebu), madu atau gula jenis lainnya. Jangan menggunakan pemanis buatan, karena pemanis ini tidak berkalori.
3. Lakukan Makan Sahur Pada Kesempatan Terakhir
Maksudnya adalah melakukan sahur pada saat-saat akhir waktu sahur berakhir. Mengapa? Secara logika, jika makanan shur makin mendekati waktu imsyak, tentunya proses pencernaan akan lebih tertunda. Akibatnya rangsangan lapar dan rasa loyo badan pun akan tertunda pula.
4. Hindari Porsi Makan Sahur Melebihi Takaran Lazim
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa makan sahur yang berlebihan ternyata membuat Anda justru akan menjadi lesu, ngantuk dan kurang gairah di pagi hari. Sebaiknya Anda ambil saja porsi yang lazim. Demikian pula pada saat Anda berbuka puasa, tentunya dengan alasan yang sama Anda hendaknya tidak langsung mengisi perut secara membabi buta.
5. Tetap Melakukan Aktifitas Kerja Secara Normal
Di dalam tubuh terdapat hormon-hormon yang berperan untuk meningkatkan kadar gula darah yang bekerja melawan hormon insulin. Berdasarkan percobaan, hormon-hormon anti-insulin ini lebih aktif bekerja apabila Anda melakukan aktivitas. Sebaliknya hormon ini akan berkurang apabila Anda menurunkan aktivitas fisik (tidur dan bermalasa-malasan). Oleh karena itu, sebaknya selama bulan puasa Anda tetap melakukan aktivitas normal. Hindari tidur dan bermalas-malasan (khususnya setelah makan sahur), tapi bukan berarti Anda bebas melakukan aktivitas kerja yang terlalu berat.

O KF-HL/has
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_finenews.asp?IDNews=142

Tips sehat dan bugar saat berpuasa

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan datang, seringkali kita mendapati suasana bulan puasa identik dengan pemandangan orang-orang yang lemas dan tidak bersemangat. namun bila kita perhatikan, ada segelintir orang yang walau berpuasa namun tetap bugar, apa ya rahasianya?

puasa vs puasa juga lazada indonesia2
Alangkah nikmatnya dikala melakukan ibadah mulia ini (berpuasa) kita tetap dapat menjalani aktifitas sehari-hari dengan kondisi yang segar bugar. Bagi sebagian orang yang dalam keseharian puasanya bermalasan dirumah atau tidur mungkin tidak terasa berat, namun bagaimana dengan kita yang rutin bekerja seharian pada saat menahan haus dahaga? Ini dia tips untuk berpuasa tetap bugar selagi produktivitas kerja juga tetap maksimal.

Ketika Sahur

  • Ketika sahur sebaiknya hindari makanan yang manis atau terlalu banyak gula, karena asupan makanan/minuman yang manis akan menyebakan tubuh yang lemas pada siang hari saat berpuasa.
  • Paling baik ketika sahur adalah meminum susu, karena susu akan mencegah anemia yang menyebabkan badan lemas pada siang harinya.
  • Menu yang disajikan sebaiknya yang mengandung air yang banyak atau buah sekalian sehingga tubuh tidak dehidrasi parah saat berpuasa nanti. Kurma juga dapat membuat tubuh bugar seharian.
  • Bila tidak menyukai buah saat sahur, meminum jus buah saja pun cukup baik untuk kelancaran BAB.
  • Sebaiknya hindari fast-Food, gorengan atau makanan pedas saat sahur karena akan mengganggu pencernaan pada siang harinya.

Saat Berpuasa

  • Kerjakan tugas-tugas Anda dengan perlahan tapi pasi. Jangan menumpuk pekerjaan yang dapat membuat stress, karena stress juga menyebabkan otak lelah dan akhirnya perut terasa lebih lapar.
  • Istirahatlah sejenak, bila pada saat jam istirahat lebih baik Anda pakai untuk tidur sejenak, setalah sholat zuhur adalah waktu terbaik untuk tidur sejenak. Tidur selama 15 menit saja sudah dapat membangkitkan kembali semangat.
  • Melakukan olahraga ringan seperti peregangan atau berjalan kaki saat berpuasa sangat disarankan. Selain membantu menjaga berat badan, olahraga juga berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dan menjaga kebugaran tubuh anda.

Waktu Berbuka

  • Segerakan berbuka, namun jangan kalap. Setelah berbuka dengan yang manis, dahulukan sholat Magrib agar perut tidak kaget, barulah makan makanan kesukaan Anda!
  • Jika kebetulan Anda berbuka dijalan, jangan lupa menyiapkan ta’jil dari sebelum Anda berangkat pulang ya. Kurma adalah makanan ta’jil terbaik untuk membatalkan puasa.

Saturday 21 May 2016

Menghitung berat badan ideal dari tinggi badan anda

Cara Menghitung Berat Badan Ideal - Cara menghitung berat badan ideal wanita dan pria sebenarnya tidaklah sulit karena sekarang ada rumus menghitung berat badan ideal beserta cara menghitung nya. Memiliki berat badan yang ideal memang merupakan keinginan setiap orang terutama mereka yang ingin tampil perfect dan sehat di depan umum. Maka tak heran jika banyak sekali orang yang rela melakukan apapun demi mendapatkan berat badan yang ideal, yakni mulai dari menambah berat badan hingga mengkonsumsi obat supaya bisa mendapatkan berat badan yang ideal.

Cara menghitung berat badan ideal untuk pria dan wanita bisa menggunakan beberapa rumus standar kesehatan yang telah lazim digunakan, diantaranya ialah dengan rumus BMI, rumus brocha dan juga rumus konvensional biasa. Akan tetapi tentu saja ada perbedaan antara ketiga cara menghitung berat badan ideal tersebut. Namun anda tak usah khawatir karena kali ini kami akan memberikan rumus cara menghitung berat badan ideal wanita dan pria dengan mudah, yakni dengan rumus Brocha. Yuk langsung saja kita simak di bawah ini rumus dan cara menghitung berat badan ideal wanita dan pria dengan cara menggunakan rumus Brocha.


Cara Menghitung Berat Badan Ideal

Cara Menghitung Berat Badan Ideal


1. Cara menghitung berat badan ideal wanita
Berat badan ideal wanita (kg) = (Tinggi badan (cm) – (15 % x Tinggi badan – 100)

Sebagai contohnya, jika ada seorang wanita yang memiliki tinggi badan 170 cm, maka cara menhgitung berat badan idealnya yaitu :
(170 – 100) – (15 % x Tinggi badan – 100) = 59.5 kg

2. Cara menghitung berat badan ideal pria
Berat badan ideal pria (kg) = (Tinggi badan (cm) – 100) – (10 % x Tinggi badan – 100)

Sebagai contohnya, jika ada seorang pria memiliki tinggi badan 180 cm , maka cara menghitung berat badan idealnya yaitu :
(180 – 100) – (10 % x tinggi badan – 100) = 72 kg

Cara menghitung berat badan ideal pria dan wanita diatas menggunakan rumus Brocha. Rumus di atas lazim dan sudah biasa digunakan dalam ilmu kesehatan untuk menghitung berat badan ideal baik pria ataupun wanita. jadi tak ada salahnya jika anda mencoba rumus diatas, apakah berat badan anda sudah ideal atau belum. Demikianlah informasi mengenai cara menghitung berat badan ideal pria dan wanita kali ini, semoga bisa bermanfaat dan selamat mencoba. 
Powered By Blogger